Yang lebih aneh lagi, para pengunjung justru banyak yang
memesan kopi Vietnam pakai es seperti yang di pesan Mirna sebelum ajal
menjemputnya. Para pengunjung mengaku penasaran dengan kopi maut tersebut. Mereka
juga penasaran dengan lokasi kejadian dimana Mirna dan teman-temannya duduk.
Otong bilang “Dulu waktu nenek gua keracunan besek abis pulang ngelayat pak Tarno, gak ada lagi yang mau makan besek dan ga ada lagi yang mau ngelayat kesono”Bejo bilang “La iyalah Tong, emang kamu maunya pak Tarno meninggal berapa kali sampai harus dilayat lagi ? lagi pula nenek kamu meninggal bukan karena besek, emang udah umurnya segitu”
Olivier café yang letaknya berada di bagian selatan mall
grand Indonesia itu mendadak jadi tempat foto selfie. Para pengunjung
menganggap café olivier adalah saksi sejarah matinya seorang perempuan cantik, putri
seorang pengusaha, bernama Mirna. Apalagi issu kematian tersebut bukan hanya
sekedar keracunan melainkan pembunuhan berencana oleh seorang psikopat. Ya,
banyak yang bilang tersangka kematian Mirna adalah seorang psikopat. Entah atas
dasar apa sampai disebut begitu.
Terlepas dari kasus kematian yang menimpa korban, juga
terlepas dari apakah ini kasus pembunuhan atau hanya keracunan biasa. Café Olivier
tetap dikunjungi oleh pelanggan setia yang senang dengan cita rasa vietnamesee
coffie. Devi tentu senang cafenya semakin ramai, apalagi ia sebagai pemilik café
tidak terseret pada kasus maut itu. Sebaliknya, terlepas dari ramai tidaknya
pengunjung Olivier Café, perilaku pengunjung café itu patut di kritik. Ada sedikit
saran yang saya dapat dari seseorang berinisial T, sarannya begini : “Mohon
agar pengunjung mengheningkan cipta sejenak untuk menunjukkan rasa simpatik
atas kematian korban”. Sedikit informasi tambahan mengenai seseorang berinisial
T yang ternyata dia berasal dari Padang dan dia penggemar Jokowi. Saya tahu itu
dari gambar cover facebooknya yang bertuliskan “I Love (gambar hati) Mr.
Presiden (enter) JOKOWI”
Otong bilang “seru kali ya foto selfie di Olivier Café, apalagi dapat tempat duduk yang dipesan Mirna”Bejo bilang “Ingat Tong itu kasus kematian, bukan jkt48. Dan ingat, itu yang mati manusia bukan kucing”Devi Bilang “Café saya sempat sepi setelah kejadian itu, tapi normal lagi sampai sekarang. Malahan Vietnamese Coffie semakin banyak peminatnya. Terima Kasih buat Jessica”
Nah lo. Pemilik Café Olivier malah berterima kasih pada
Jessica. Sementara Jessica jadi tersangka, dan tak ada yang tahu akan bagaimana
nasibnya.
Rata-rata pengunjung memang hanya penasaran karena
beritanya cukup heboh di televisi. Malahan kopi Vietnam ini sempat berganti
nama menjadi kopi Sianida, hiiii serem yah. Tapi yang serem begini justru laku
loh, bakso setan sudah membuktikannya. Orang – orang yang berkunjung ke Grand
Indonesia pasti akan melekatkan pandangannya ketika lewat di depan Olivier Café.
Tak jarang orang dari luar kota sengaja datang ke Grand Indonesia hanya untuk
melihat Olivier Café secara langsung.
Otong : “BTW harganya berapaan sih tu kopi, jadi penasaran juga ane”Bejo : “Kalau tidak salah Vietnamesee Ice Coffee harganya Rp. 38.000,-“Otong : “Buset dah, uang segitu bias buat tiga kali makan ane. Ngomong-ngomong, kalau bunuh orang dosanya besar kaga Jo?”Bejo : “Bahas kopinya tidak dilanjutkan lagi ?”Otong : “Gua beli kopi di warung aja udah”Bejo : “Ya iyalah Tong, kecuali kalau kamu bisa menghidupkannya seperti sedia kala”Otong : “Buset dah, gua kumpulin semua dukun di negeri ini juga belum tentu bisa hidupin orang mati”
0 Komentar
Penulisan markup di komentar